Di lingkungan pendidikan Islam terintegrasi seperti PPIT Imam Syafi’i, guru bukan hanya berperan sebagai pendidik pengetahuan, tapi sebagai panutan adab untuk beberapa santri. Beberapa nilai Islam yang diberikan di kelas menjadi riil saat guru menirukannya dalam sikap setiap hari.
Guru sebagai Suri Panutan
Keteladanan ialah pokok dari pendidikan watak. Guru di PPIT Imam Syafi’i selalu berusaha tampilkan adab terpuji—mulai dari kesabaran, kejujuran, keterdisiplinan, sampai kasih-sayang pada pelajar. Dengan menyaksikan secara langsung sikap guru, santri belajar tidak cuma lewat teori, tapi juga lewat contoh riil.
Mendidik dengan Hati
Tiap guru di PPIT Imam Syafi’i didorong untuk membuat jalinan yang hangat dengan santri. Pendekatan ini jadikan proses belajar mengajarkan lebih memiliki makna. Pelajar merasa dipandang, didengarkan, dan dimengerti, hingga beberapa nilai kepribadian lebih gampang tertancap pada diri mereka.
Tumbuhkan Budaya Sekolah Islami
Guru berperanan besar dalam membuat budaya sekolah yang berdasarkan Islam. Lewat aktivitas harian seperti shalat berjemaah, tadarus Al-Qur’an, dan doa bersama, guru menuntun santri untuk jadikan beribadah sebagai sisi dari kegiatan rutin, bukan sekedar kewajiban.
Membuat Angkatan yang Memberikan inspirasi
Dengan mencontoh sikap guru yang bermoral mulia, santri PPIT Imam Syafi’i tumbuh menjadi individu yang sopan, bertanggungjawab, dan siap menjadi panutan untuk lingkungan sekelilingnya. Berikut bukti riil jika pendidikan terbaik ialah pendidikan yang diawali dari keteladanan.
Leave a Reply