May 16, 2025

PPIT Imam Syafii – Pusat Pendidikan Dan Pembelajaran Untuk Kawulamuda

Pusat pendidikan dan pembelajaran berbagai upaya untuk mendidik generasi penerus sebagai remaja putri yang memiliki teladan yang bisa menjunjung tinggi Negara.

Kenapa Anak Sekolah Gak Diajari Cara Mengatur Keuangan?
23/04/2025 | admin

Kenapa Anak Sekolah Gak Diajari Cara Mengatur Keuangan?

Kenapa Anak Sekolah Gak Diajari Cara Mengatur Keuangan?

Tinjauan Kenapa Literasi Finansial Penting dan Harusnya Jadi Pelajaran Wajib Sejak SMP/SMA

Pernah gak sih kamu ngerasa kaget waktu pertama kali pegang gaji atau uang sendiri, terus tiba-tiba aja habis dalam hitungan hari? Atau mungkin kamu salah satu dari sekian banyak orang yang baru sadar pentingnya menabung, investasi, dan mengatur keuangan setelah terjebak utang atau hidup pas-pasan? Nah, itu semua bisa jadi karena satu hal: kita gak pernah diajarin cara ngatur duit sejak sekolah.

Padahal, kemampuan mengatur keuangan adalah skill dasar yang penting banget dalam hidup. Tapi anehnya, pelajaran ini malah gak masuk kurikulum wajib di sekolah-sekolah kita. Kenapa bisa begitu?

Minimnya Literasi Finansial di Kurikulum Sekolah cmd368 world cup
Saat ini, kurikulum pendidikan di Indonesia masih banyak fokus pada teori—rumus matematika, hukum fisika, sejarah kerajaan, dan lain-lain. Tapi sayangnya, materi yang langsung kepake dalam hidup sehari-hari seperti cara mengatur pengeluaran, bikin anggaran bulanan, atau ngerti pentingnya investasi malah gak diajarin secara eksplisit. Akibatnya, banyak siswa yang lulus dengan nilai bagus, tapi tetap “gagap finansial” begitu masuk dunia nyata.

Kenapa Anak Sekolah Gak Diajari Cara Mengatur Keuangan?

Menurut beberapa survei nasional, literasi keuangan anak muda Indonesia masih tergolong rendah. Mereka banyak yang belum tahu cara bikin anggaran, beda antara kebutuhan dan keinginan, atau bahkan fungsi kartu kredit dan cara kerja utang. Ini tentu jadi masalah serius, apalagi di era digital yang serba cepat dan konsumtif kayak sekarang.

Kenapa Literasi Finansial Itu Penting?
Membentuk Kebiasaan Keuangan Sehat Sejak Dini
Kebiasaan baik itu lebih gampang dibentuk sejak muda. Anak SMP atau SMA yang diajarin cara menabung, nyusun anggaran, dan memahami pentingnya investasi akan tumbuh jadi generasi yang lebih bijak dalam mengelola uang. Mereka gak gampang tergoda belanja impulsif, pinjam uang sembarangan, atau terjebak gaya hidup konsumtif demi konten di media sosial.

Menyiapkan Masa Depan yang Lebih Stabil
Ketika anak-anak punya pemahaman finansial sejak dini, mereka lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Mereka bisa lebih cepat mandiri, paham risiko keuangan, dan bahkan bisa mulai merancang tujuan jangka panjang seperti beli rumah, dana pensiun, atau modal usaha.

Menghindari Masalah Keuangan di Usia Muda
Banyak mahasiswa atau fresh graduate yang terlilit utang kartu kredit atau pinjol karena gak paham konsekuensinya. Kalau dari awal mereka sudah diajari soal bunga, denda, dan risiko kredit, mungkin keputusan finansial mereka bakal jauh lebih bijak.

Haruskah Jadi Pelajaran Wajib?
Jawabannya: iya, banget!
Bayangin kalau literasi finansial dimasukkan sebagai pelajaran wajib sejak SMP atau SMA. Anak-anak bisa belajar cara mengelola uang saku, bikin rencana belanja, bahkan diperkenalkan dengan simulasi investasi sederhana. Pelajaran ini bisa dikemas dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, misalnya lewat game, simulasi pasar, atau studi kasus nyata.

Selain itu, memasukkan literasi keuangan ke dalam pelajaran juga bisa bantu menurunkan angka kejahatan finansial seperti penipuan investasi bodong atau pinjol ilegal yang sering menyasar anak muda.

Gimana Cara Mulainya?

Pemerintah dan sekolah bisa mulai dari langkah-langkah kecil, misalnya:

Menyisipkan materi keuangan ke dalam pelajaran PPKn, Ekonomi, atau Prakarya.

Mengadakan workshop atau seminar keuangan rutin untuk siswa.

Menggandeng lembaga keuangan terpercaya untuk memberikan edukasi finansial ke sekolah-sekolah.

Mendorong guru-guru untuk ikut pelatihan literasi keuangan biar bisa ngajarin dengan metode yang sesuai usia anak.

Anak Muda = Target Pasar = Harus Melek Finansial
Sekarang ini anak-anak muda bukan cuma jadi target pasar, tapi juga pelaku ekonomi. Banyak yang udah mulai usaha kecil-kecilan, jualan online, atau jadi content creator. Tapi sayangnya, mereka gak semua ngerti cara ngatur keuangan hasil jerih payahnya.

Jadi, daripada nyesel belakangan karena duit habis gak jelas, lebih baik dari sekarang kita dorong perubahan: literasi finansial wajib masuk kurikulum!

Penutup
Mengatur uang itu bukan cuma urusan orang dewasa atau orang kaya. Semua orang, termasuk siswa sekolah, butuh pemahaman tentang cara mengelola keuangan. Dengan menjadikan literasi finansial sebagai pelajaran wajib sejak SMP atau SMA, kita bisa bantu mencetak generasi yang gak cuma cerdas secara akademik, tapi juga cerdas secara finansial. Karena pada akhirnya, punya uang banyak itu gak penting—yang penting adalah tahu caranya ngatur uang yang ada.

 

Share: Facebook Twitter Linkedin
22/04/2025 | admin

Ranking 1 Tapi Gak Bisa Ngomong di Depan Umum?

Ranking 1 Tapi Gak Bisa Ngomong di Depan Umum?

Di setiap sekolah pasti ada siswa ranking 1—yang nilainya selalu sempurna, tugas selalu rapi, hafal semua materi. Tapi begitu disuruh ngomong di depan umum, eh… keringet dingin, suara gemeteran, bahkan bisa nangis duluan.

Pertanyaannya: apa gunanya ranking 1 kalau gak bisa menyampaikan ide dengan percaya diri?

Jangan salah paham dulu, bro. Punya nilai bagus itu hebat. Tapi kemampuan komunikasi juga gak kalah pentingnya. Bahkan di dunia kerja nanti, bisa jadi malah lebih menentukan.


Ranking Itu Hebat, Tapi…

Jadi ranking 1 jelas bukan hal sepele. Itu bukti lo:

  • Rajin belajar

  • Disiplin

  • Punya kemampuan akademis yang solid

Tapi kenyataan di lapangan, banyak ranking 1 yang kurang diasah kemampuan komunikasi dan interaksinya. Fokus ke nilai bikin lupa bahwa:

“Ilmu yang bagus tapi gak bisa disampaikan = kayak harta karun yang dikubur.”


Dunia Nyata Butuh Lebih dari Sekadar Nilai

Lo boleh jago Matematika, bisa pecahin soal Fisika paling rumit. Tapi coba bayangin:

  • Lo kerja di perusahaan, disuruh presentasi proyek. Gak berani.

  • Lo punya ide bisnis keren. Tapi gak bisa meyakinkan investor.

  • Lo punya opini penting. Tapi lo selalu diam dalam forum.

Ini semua kejadian nyata, bro. Dan semua itu butuh kemampuan ngomong, bukan nilai rapor.


Kenapa Banyak Ranking 1 Takut Bicara?

1. Terlalu Fokus Sama Hafalan

Karena terbiasa menghafal, mereka cenderung kaku dan takut improvisasi.

2. Gak Terlatih Public Speaking

Belajar akademik banyak, tapi pelatihan komunikasi minim.

3. Takut Salah

Ranking 1 biasanya punya ekspektasi tinggi. Takut bikin kesalahan di depan orang lain karena merasa harus selalu “sempurna.”

4. Kurang Panggung

Selalu duduk manis dan gak dilibatkan dalam kegiatan yang butuh ngomong. Jadi gak terbiasa tampil.


Padahal Ngomong di Depan Umum Itu Skill Hidup

Public speaking itu bukan skill eksklusif untuk parlay bola atau influencer. Tapi skill dasar buat semua orang.

Mulai dari interview kerja, sidang skripsi, jualan produk, debat, sampai ngobrol sama klien. Lo butuh skill ini.

Bahkan guru, dokter, lawyer, arsitek, dan teknisi—semua profesi perlu bisa ngomong dengan jelas.


Gimana Cara Ranking 1 Biar Bisa PD di Depan Umum?

✔️ Mulai dari Forum Kecil

Gak harus langsung panggung besar. Coba latihan ngobrol di kelompok kecil dulu. Mulai dari temen sekelas, atau diskusi ringan.

✔️ Belajar Struktur Bicara

Latihan ngomong dengan urutan: pembukaan → isi → penutup. Supaya gak asal ceplas-ceplos.

✔️ Ikut Ekstrakurikuler

Kayak OSIS, pramuka, debat, atau teater. Ini wadah bagus buat ningkatin kepercayaan diri.

✔️ Rekam dan Evaluasi

Latihan ngomong, rekam pakai HP, lalu lihat dan koreksi. Semakin sering latihan, semakin luwes.

✔️ Ubah Mindset

Ingat: ngomong di depan umum bukan ajang unjuk kesempurnaan. Tapi sarana buat menyampaikan ide lo ke orang lain.


Ilmu Itu Bukan Buat Disimpan

Ilmu yang lo dapet dari belajar keras harusnya bisa:

  • Diajarkan ke orang lain

  • Dipakai buat bantu masyarakat

  • Jadi solusi buat dunia

Dan semua itu butuh kemampuan menyampaikan dengan jelas, meyakinkan, dan berani.


Kesimpulan

Ranking 1 itu keren. Tapi akan jauh lebih keren kalau lo juga bisa berdiri dan bicara dengan percaya diri.
Karena di luar sana, bukan cuma yang pinter yang sukses, tapi yang bisa menyampaikan idenya dengan baik.

Jadi, jangan puas cuma jadi juara kelas. Tantang diri lo juga buat jadi juara panggung. Karena kombinasi otak encer dan lidah luwes = senjata pamungkas!

Share: Facebook Twitter Linkedin